Minggu, 21 Februari 2016

KEPALA AYAM

Anatomi kepala ayam bersifat relatif, hanya idealisme penghobi saja yang menentukan seberapa bagus kualitas kepala ayam petarung karena pada dasarnya semua bersifat relatif dan sangat mungkin untuk berbeda antara idealisme seseorang dengan orang yang lainnya.

1. BENTUK KEPALA
    A. Kepala Tebal
       
        Lebih tahan menerima pukulan tapi pergerakan lebih lambat

    B. Kepala Tipis
       
        Tidak tahan pukul tapi pergerakan lebih cepat dan patukan lebih cepat
    C. Kepala Panjang
       
        Lebih tahan menerima pukulan tapi pergerakan lebih lambat
    D. Kepala Pendek
       
        Tidak tahan pukul tapi pergerakan lebih cepat dan patukan lebih cepat
2. BENTUK PARUH
    A. Paruh Lurus ke Depan

        Hasil gambar untuk kepala ayam birma
        Lebih cepat memukul setelah dapat patukan (tidak ngemut)
    B. Peruh Melengkung ke Bawah
        Hasil gambar untuk kepala ayam shamo
        Lambat memukul setelah dapat patukan, tetapi lebih mungkin untuk mematuk rawis
        punggung/ketip
3. PELIPIS/ALIS
    Pelipis/alis yang tebal lebih bagus dibandingkan pelipis yang tipis. Lazimnya ayam
    dengan pelipis yang tebal akan memiliki bola mata yang terletak menjorok ke dalam
    (ngeleng) sehingga mata lebih terlindung di saat ayam bertarung.
4. JENGGER
    Jenis jengger tidak terlalu berpengaruh karena beragamnya ras ayam petarung yang
    memiliki bentuk jengger beragam dan berbeda antara ras yang satu dengan yang
    lainnya. Tetapi secara garis besar bisa dibedakan 3 menurut posisinya, yaitu jengger
    yang tegak ke atas, miring ke kiri, dan miring ke kanan. Secara relatif jengger yang
    miring ke kanan adalah yang paling bagus karena biasanya posisi kepala akan tegak dan
    tidak miring sehingga solah ayam lebih seimbang antara kanan dan kiri (tidak mati
    sebelah), tetapi biasanya ini hanya berlaku pada kondisi normal, yaitu ayam dengan
    tembolok di kanan, kalo ayam dengan tembolok di kiri maka berlaku ketentuan
    sebaliknya.


CATATAN :
1. Bahasan bersifat relatif karena berhubungan dengan ras/jenis ayam yang dibahas adalah universal dan tidak mengacu pada salah satu ras/jenis ayam sehingga uraian akan lebih mendekati keakuratan jika diberlakukan pada ayam dengan ras/jenis yang sama.
2. Bahasan bersifat berkecenderungan karena teori tidak bersifat mutlak dan pasti selalu ada pengecualian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar